“Iya… masuk.” Terdengar ketukan diluar pintu ruangan saya.“Maaf pak. Apakah bapak mau memulai untuk menyeleksi calon sekretaris.”“Hmmm… suruh masuk.” Perintah Irwan tanpa menoleh kepada bawahannya.Beberapa saat kemudian terdengar kembali suara ketukan di pintu ruangan tersebut.“Masuk…”“Siang pak…”“Hmmm…
silahkan perkenalkan siapa kamu.” Sahut Irwan tanpa terlalu
memperdulikan kehadiran calon pelamar tersebut di hadapannya yang masih
berdiri. Saat itu Irwan memang sedang asik membaca berita.“Tolong
sebutkan nama kamu… umur kamu… sekarang kamu tinggal dimana… dan apa
pendidikan terakhir kamu serta dari universitas mana.” Tanya kembali
Irwan yang tak memperdulikan wanita yang kini duduk di depan mejanya.“Nama
saya Sarah Pradipta, saat ini saya berusia 21 tahun. Saya tinggal di
perumahan Jatinegara Kaum, Jakarta Timur. Saya merupakan Lulusan D3
jurusan sekretaris pada universitas Swasta Trisakti.” Jawab Sarah dengan
lancar tanpa merasa gugup bila sedang interview.Saat
itu sarah mengenakan baju yang sungguh menawan. Blazer hitam dipadu
kemben putih tanpa memakai Bra yang menahan buah dada yang berukuran 36B
hingga terlihat jelas sekali terbentuk puting susunya pada pakainannya.
Rok ketat pendek yang memamerkan kemulusan kulit pahanya yang putih,
seakan memancing setiap tangan untuk menjamah serta merasakan
kehalusannya. Dengan postur tubuh sekitar 170 cm yang cukup tinggi bagi
wanita seperti Sarah. Terkadang banyak sahabatnya yang bertanya
kepadanya, mengapa ia lebih memilih untuk menjadi seorang sekretaris
dibandingkan menjadi seorang model karena Sarah memiliki segala kriteria
seorang model papan atas. Paras wanita indo antara Belanda-Jawa. Bola
mata coklat dipadu dengan Rambut berombak merah bata sepunggung, kulit
putih bersih. Memiliki leher yang jenjang, dengan sedikit rambut halus
yang tumbuh di lehernya. Lekukan tubuh yang mengiurkan setiap mata yang
memandang. Seakan akan mengundang terjangan setiap laki laki yang
memandangnya bila sedang berjalan. Memang selama ini Sarah sangat
menjaga kebugaran tubuhnya dengan erobik rutin di sebuah gym Selebritis
Fitnnes dibilangan Kelapa Gading, Jakarta Utara.Sepintas
Irwan tertuguh dengan hadirnya bidadari yang berdiri dihadapannya saat
itu. Tanpa kembali memperdulikan fresh news yang paling ia suka bila
membuka forum Bluefame.com.Tatapannya bagaikan menelanjang Sarah, menatap dan menilai setiap lekukan tubuh Sarah saat itu.“Pak…
apakah ada yang salah dengan pakaian yang sekarang saya kenahkan.
Apakah bapak kurang berkenan dengan pakaian ini.” Tutur Sarah setelah
menyadari tatapan Irwan yang menatapnya dari ujung kaki hingga ujung
rambut.“Ooh…
tidak tidak ada yang salah, hmmm… saya suka dengan penampilan kamu…
apakah kamu sudah berkeluarga saat ini.” Tanya Irwan yang ingin
mengetahui status pelamarnya saat itu.“Belum
pak… Saat ini saya ingin memfokuskan untuk karier saya, oleh karena itu
saya tidak ingin menjalin sebuah hubungan dengan siapapun.” Jawab Sarah
dengan menundukkan wajahnya menatap ke bawah karena malu atas
pertanyaan itu. Atau mungkin karena malu atas tatapan Irwan yang terus
menatapnya.“Selain
kemampuan dibidang kesektretarisan. Kamu memiliki kemampuan apa lagi.
Mungkin ini agak mengherankan, namun ini sebetulnya sangat diperlukan
sekali bagi seorang sekretaris saya.”“Hmmm…
dilain bidang kesekretarisan… mungkin saya juga bisa memberikan sesuatu
yang lebih untuk bapak… namun bila bapak juga mengingginkannya.”Perlahan
Sarah berjalan mendekati tempat Irwan, dengan menampilkan paras muka
nakalnya Sarah membuka retsleting celana Irwan dan mengeluarkan naga
saktinya keluar dari sarangnya. Di genggamnya batang kemaluan Irwan
dengan jari jari lentiknya. Perlahan dikocok kocok batang kemaluan itu
naik turun seirama. Sesekian detik kemudian naga yang tertidur itu
terbangun dan mengeliak dengan urat urat yang menonjol di tubuhnya.Dengan
lidah nakalnya Sarah memulai permainannya dengan menjilat kepala
kemaluan yang ia genggam itu. Memasukkan kemaluan Irwan dengan diameter
cukup besar dan panjangnya sekitar 17 – 20 sentimeter itu ke dalam
mulutnya. Dengan lahap Sarah menelan habis batang kemaluan itu. Mengoral
dengan menaik turunkan sambil tangan sebelah kanannya membelai kantung
kemenyan Irwan.Merasa
kemaluannya sedang di oral oleh Sarah dengan nikmatnya, tangan sebelah
kanan Irwan pun turun mencari bongkahan buah surga yang menjulang
mengemaskan ke dalam genggaman tangannya yang kekar berotot itu.Merasa
tak ingin sensasi ini terganggu, Irwan melepaskan genggaman buah dada
Sarah yang kini telah mengelantung di luar baju dalamnya dan mengapai
telphonenya serta memberitahukan bawahannya bahwa untuk saat ini ia tak
ingin diganggu serta memberitahukan bahwa ia telah menerima Sarah
sebagai sekretarisnya yang baru. saat ini ia memberitahukan juga bahwa
ia sedang memberikan tugas kepada Sarah tentang tugas tugasnya sebagai
sekretarisnya.Setelah menaruh kembali gagang telphone tersebut Irwan kembali mencari mainannya yang tadi sempat tertunda.Kemudian
Sarah melepaskan kulupannya dan menanyakan kemungkinan apakah Irwan
mengingginkan sensasi yang lebih dari permainan ini dan yang merupakan
tanda terima kasih karena ia telah diterima untuk berkerja di perusahaan
ini.Sarah
duduk di atas meja kerja Irwan dan merenggangkan kedua kakinya tepat
dihadapan Irwan yang menampilkan celana dalam putih dengan model renda.Menurunkan
celana dalam berendanya yang membungkus lipatan gundukan daging montok
itu dihadapan Irwan yang mulai terpanah dengan pemandangan yang kini ia
saksikan.Tak
ingin berlama lama memandangnya. Irwan langsung memendamkan kepalanya
di dalam selangkangan Sarah dan melahap harumnya liang kemaluan Sarah
yang terawat itu. Ternyata selain merawat kebugaran tubuhnya. Sarah juga
tak lupa merawat liang kewanitaannya dengan segala ramuan ramuan
tradisional yang berasal dari ibunya yang keturunan orang Jawa.Keharuman terpancar di dalam selangkangannya, memberikan sejuta rangsangan terhadap Irwan.“Sshhhhh….
mmmmm….” rintih Sarah mendahakkan kepalanya menatap ke atas menikmati
setiap jengkal jilatan Irawan terhadap vaginanya.Sluup… sluup… terdengar suara jilatan Irwan yang sedang menikmati.“Sssshhh….
Pak. Ooohh….” erang kembali Sarah saat Irwan memainkan klitorisnya dan
mengigit halus serta menekan nekan kepala Irwan tanpa memperdulikan
bahwa Irwan adalah atasannya saat itu.Jilatan
demi jilatan menjelajahi vagina Sarah, hingga tak sanggup lagi Sarah
menahan lebih lama rasa yang ingin meledak didalam dirinya.Nafas
yang makin memburu… sahut menyahut didalam ruangan yang cukup besar
itu. Beruntung ruangan Irwan kedap suara, jadi tak kwatir sampai
terdengan oleh karyawannya di luar sana.Beberapa
menit kemudian Sarah mengejang sambil mendesah keras serta meluruskan
kedua kakinya yang jenjang itu lurus tepat di belakang kepala Irwan yang
sedang terbenam menjilati bongkahan vagina Sarah. Akhirnya Sarah
mencapainya dengan keringat disekujur tubuhnya. Meskipun ruangan
tersebut Full AC namun Sarah masih merasa kepanasan di sekujur tubuhnya
saat itu. Mungkin karena pengaruh hawa nafsu yang kini menjalar didalam
dirinya atas rasa yang barukali ini ia dapatkan.Masih
dengan posisi Sarah duduk di atas mejanya. Irwan membuka seluruh celana
serta celana dalamnya dan membebaskan sepenuhnya naga sakti yang ia
banggakan itu.Menyadari
hal itu Sarah menaikan lebih tinggi Rok ketatnya hingga ke pinggangnya
yang ramping dan merenggangkan kedua pahanya yang siap akan dinikmati
oleh atasan barunya.Irwan
mengenggam batang kemaluannya dan mengosokannya diantara bibir vagina
Sarah yang telah basah bercampur liur Irwan dan mani Sarah yang tadi
keluar.Perlahan
Irwan menekan kepala kemaluannya ke dalam vagina Sarah yang menantang
ingin segera di ganjal oleh batang kemaluaan besar berurat Irwan. Vagina
yang hanya dihiasi bulu bulu halus berbentuk V diatas liangnya. Semakin
membuat gemas Irwan yang memandangnya. Dengan dibantu Sarah yang
membuka kedua pahanya semakin lebar, mempermudah kemaluan Irwan untuk
segera menerobos masuk.“Pak…
plan… pelan Pak. Sakit.” Ujar Sarah ketika merasakan mahkota
keperwanannya ini akan segera dilahap oleh atasannya. Dengan mimik muka
Sarah yang mengigit bibir sensualnya.“Tahan
sebentar yah… setelah ini kamu akan merasakan sebuah sensasi yang tak
mungkin kamu dapatkan ditempat lain selain dengan saya.Sarah
hanya mengangguk kecil kepada Irwan yang melanjutkan dorongannya untuk
segera mendobrak pintu surganya yang masih rapat tertutup itu.Dengan kedua tangan yang memegang kedua sisi meja Irwan, Sarah menahan dorongan Irwan yang terus berusaha.Akhirnya
usahanya membuahkan hasil. Kepala kemaluannya memasuki vagina Sarah
perlahan lahan dan semakin dalam. Setelah terasa seluruh dari batang
kemaluannya masuk semua. Irwan tak langsung menariknya kembali. Sesaat
didiamkan dulu batang kemaluannya didalam vagina sempit Sarah yang
perawan itu. Menikmati remasan remasan otot vagina Sarah terhadap batang
kemaluannya.Sensasi
wajah Sarah yang menahan sakit yang dirasakan semakin membuat Irwan
semakin meluap birahinya untuk lebih lanjut menyetubuhi Sarah.Pelan
pelan Irwan menarik kembali batang kemaluannya dari dalam vagina Sarah
dan hanya menyisakan kepalanya saja dan kembali menekan masuk terus dan
berulang ulang hingga Sarah merasakan birahinya kembali bangkit
bersamaan dengan gesekan gesekan yang dibuat oleh Irwan kepada liang
kewanitaannya.“Pak… lebih cepat dong pak dorongannya.” Ujar Sarah meminta agar Irwan semakin cepat memompa vaginanya.Setiap
tekanan yang dilakukan Irwan terhadap vagina Sarah, mengakibatkan
klitorisnya ikut tergesek dan menimbulkan sensasi nikmat yang begitu
indah.Merasa
Vagina Sarah telah dapat menerima kehadiran batang kemaluannya yang
besar ini, maka pompaan Irwan pun semakin genjar keluar masuk kedalam
vagina Sarah.Tak terasa pergumulan ini berlangsung selama 30 menit lamanya. Hingga Sarah telah keluar sebanyak 4 kali.“Pak…
sssshhh…. please pak… nikmatnya batang kemaluan bapak ini. Trus pak….”
desah Sarah semakin mengila atas rasa yang ia dapatkan ini.“Paaaakkk… Sarah tidak kuat lagi…. Aaakkkhhh…”Mendengar
seruhan Sarah yang sedikit lagi mencapai puncaknya, maka Irwan pun tak
ingin lebih lama lagi. Kali ini Irwan ingin mengakhiri dengan bersama
sama.“Tahan
sebentar Sarah… kita sama sama keluarinnya. Jangan dikeluarin dulu…
tahan.” Perintah Irwan yang semakin genjar memompa vagina sarah yang tak
memperdulikan perih yang dirasakan Sarah pada bibir vaginanya yang
semakin memerah itu.Akhirnya….“Aaaakkkhhh…
Saaaarrraaah.” Erang Irwan yang bersamaan dengan erangan sarah pada
saat itu memanjang sambil saling berpelukan dalam dekapannya masing
masing.Anita ( 20 tahun )Seusai
persenggamahan mereka. Sarah bergegas mengenakan seluruh pakaiannnya
dan merapikan pakaian yang agak lesuh itu karena pergumulannya dengan
Irwan atasan barunya. Tak lupa Sarah mengambil secarik Tissue basah dari
tas kecilnya dan membersihkan vaginanya dari bekas bekas sperma yang di
muncratkan Irwan didalam liang kewanitaannya.Sepulang
kerja Irwan menawarkan untuk mengantar sekretaris barunya Sarah pulang
ke rumahnya yang berada di perumahan Jatinegara Kaum, Jakarta Timur.Setibanya
Sarah dan Irwan didepan rumahnya. Sarah dikejutkan dengan hal yang
membuat Sarah untuk meninggalkan Irwan sendiri dirumahnya bersama dengan
adiknya Anita. Kepergian Sarah yang tiba tiba itu dikarena ada salah
satu keluarganya yang sakit keras malam itu juga.Dan
Sarah tak sungkan meminta pertolongan Irwan untuk menunggunya di
rumahnya bersama Anita adiknya yang masih kuliah di Universitas
Gunadarma. Karena mereka hanya tinggal bertiga di rumah itu, sedangkan
ayahnya Sarah telah meninggal dunia sekitar 4 tahun yang silam. Bersama
dengan ibunya yang kini menjanda.Dengan
spontan Irwan menawarkan Sarah untuk mengunakan mobil Jaguarnya untuk
menemani ibunya ke rumah saudaranya malam itu. Tawaran Irwan pun tak sia
sia kan. Sarah bersama ibunya berangkat menuju rumah saudaranya yang
berada cukup jauh daritempat tinggalnya dengan mengunakan mobil Jaguar
yang Irwan tawarkan.Kecantikan
Anita tak kalah dengan kecantikan kakaknya. Paras muka Anita mungkin
dapat dikatakan lebih menawan dan mempesona dibandingkan dengan kakaknya
Sarah. Dengan kulit yang sama putih serta berambut hitam lurus sebahu,
dihiasi bibir dan mata yang menantang laki laki disekitar komplek
perumahannya. Postur tubuh Anita lebih pendek dibandingkan dengan
kakaknya. Sekitar 165 cm dengan sepasang buah dada berukuran 36 C lebih
besar diatas kakaknya. Sepasang bongkahan pantat menawan yang dipadu
dengan pinggulnya yang langsing.Postur tubuh Anita membuat Darah muda Irwan kembali terbakar setelah mengetahui kemolekkan tubuh adik Sarah ini.“Mimpi
apa aku kemarin malam… hingga hari ini aku dikelilingi oleh bidadari
cantik seperti Sarah dan Anita. Sungguh beruntungnya diriku hari ini.”
Kata Irwan dalam hatinya. Ketika merasa keberuntungan berpihak kepadanya
saat ini. Pertama mendapatkan seorang sekretaris secantik Sarah serta
mendapatkan kenikmatan menyetubuhi Sarah siang tadi didalam ruangannya.“yuk
masuk… kita tunggu mama dan kak Sarah didalam saja.” “Oh yah,
perkenalkan nama saya Anita, umur saya 20 tahun nanti bulan depan. Anita
panggil siapa yah sama….” Oceh Anita yang terus menerus sambil berjalan
kedalam rumahnya.“Nama
saya Irwan Direktur disalah satu Perusahaan swasta yang bergerak dalam
bidang ekspor impor. Sekaligus merupakan atasan baru kakakmu Sarah.
Panggil saja kak Irwan.” Ujar Irwan buru buru karena belum sempat
memperkenalkan namanya sebari tadi karena ocehan Anita wanita yang
membuat mata Irwan terus terpanah dengan goyangan pantatnya ketika
berjalan tepat dibelakangnya.“Oh…
jadi boss baru kak Sarah yah… wah kak Sarah beruntung sekali yah
memiliki boss yang baik hati serta tampan seperti kak Irrrrwaaan…”
“Anita juga mau bila nanti kerja memiliki boss setampan kakak Irwan.”
Ujar Anita yang panjang lebar.“Kak…
sebentar yah, Anita mau menyegarkan badan Anita dulu. Bau nih, seharian
kena terik matahari. Kak Irwan kalau mau minum ambil saja sendiri,
jangan malu malu anggap saja seperti rumah kakak sendiri.” Kata Anita
sambil memainkan matanya yang nakal ke arah tatapan Irwan.Gila
sungguh mengiurkan tubuh Anita adiknya Sarah ini. Beruntung sekali bila
ada pria yang akan menjadi kekasihnya kelak nanti. Tak kalah dengan
kakaknya Sarah.Merasa haus… Irwan berjalan mencari kulkas untuk mengambil sebotol minuman ringan menghapus dahaganya.Sambil
kembali duduk di sofa ruang tamu keluarga Sarah. Irwan kembali
dikagetkan dengan kehadiran Anita yang hanya mengenahkan gaun tidur
putih tipis tiga jari dari lututnya, samar samar menampakkan seluruh
lekukkan tubuhnya dibalik gaun yang seksi itu.Begitu
indah pemandangan yang sekarang Irwan saksikan, sayang bila matanya
harus mengedip meski hanya sekejap. Anita mengunakan gaun putih dengan
celana dalamnya hitam model G-String dipadu dengan Bra berwarna hitam
segitiga yang hanya menutupi puting susunya saja.Tak
terasa naga yang bersembunyi didalam celana katun Irwan kembali
mengeliak dengan hebat hingga membentuk tonjolan yang cukup besar pada
luar celananya.“Loh
kok malah bengong sih… apa ada yang salah yah dengan baju tidur yang
Anita pakai ini atau mungkin kakak kurang menyukainya.” Ujar Anita
setelah melihat tatapan Irwan yang kaget melihatnya keluar dari dalam
kamarnya yang masih dengan rambutnya yang masih basah karena mandi tadi.“Tidak…
tidak ada yang salah dan saya suka kok dengan gaun tidur kamu… hanya
saja hhhmmmm…” jawab Irwan dengan gugup karena tertangkap basah melihat
kearah buah dadanya serta ke arah selangkangannya.“Hanya
saja… apa? Kok diam sih. Atau mungkin karena kakak kaget malihat Anita
mengenahkan gaun tidur dengan dalamanya yang terlihat jelas yah.” Sahut
Anita sambil mengoda Irwan yang merasa malu karena melihatnya begitu
seksi.Dengan
agak gugup Irwan menjawab “Hanya saja kamu terlihat begitu sangat
dewasa di bandingkan dengan saat kamu mengenakan kaos dan celana jeans.”
Tutur Irwan.“Trus setelah itu…”“Trus kamu juga sangat seksi sekali mengenahkan gaun tidur itu. Kakak sangat mengagumi keindahan tubuhmu.”Tiba tiba deringan Handphone Anita berbunyi. Ternyata yang menelphone itu adalah kakaknya. Sarah.“Hallo… kenapa Kak Sarah.” Sahut Anita menjawab panggilan itu.“Anita.
Mungkin kakak tidak bisa pulang malam ini karena paman ternyata sedang
mengalami pendarahan, saat ini paman sedang dirawat intensif dirumah
sakit RSCM, Salemba. Kak Irwan masih disana tidak? Suruh saja ia
menginap dirumah kita, karena hari semakin malam dan mustahil ada taksi
yang berkeliaran jam segini. Kak Irwan nanti persilahkan saja untuk
tidur di kamar kakak saja.” Ujar Sarah memberitahukan bahwa ia serta
ibunya tak dapat pulang malam ini.“Iya… kak Irwan masih disini sedang ngobrol dengan Anita.” Jawab Anita kembali.“Anita
ingat yah… kak Irwan adalah milik kakak. Jadi jangan kamu sekali kali
berbuat yang bukan bukan terhadapnya malam ini. Ingat pesan kakak yah.”
Ancam Sarah yang memfokuskan pembicaraannya untuk tidak mengusik
kehadiran Irwan malam ini disaat ia tak ada disana.“Oke boss… bagi bagi dong kalau punya cowok setampan ini kak…” ejek Anita kepada Sarah di telphone.“Awas kamu kalau macam macam yah…”“Gimana… apakah Sarah pulang malam ini…” Tanya Irwan yang ingin tahu apakah Sarah pulang malam ini.“Kak
Sarah tidak dapat pulang malam ini, dan kakak diminta untuk menginap
saja disini dan tidur di kamarnya nanti malam.” Ujar Anita sambil
meletakkan Handphonenya di atas meja tamu setelah mengakhiri pembicaraan
itu.“Kak
kayaknya ada sesuatu yang menonjol tuh di balik celana kak Irwan…
kayaknya besar banget!” sambil menhampiri Irwan yang duduk depannya dan
duduk tepat disampingnya.“Ah
gak ini bisa lah… kalau liat wanita cantik bergaun tidur sexy serta
transparan lagi… yah gini deh akibatnya. Gak bisa kompromi, minta
jatah…” canda Irwan menutup malunya karena adik kecilnya menonjol
dibalik celananya.“Kayaknya
kalau diusap usap sama tangan Anita mungkin bisa lebih besar lagi yah…
ih jadi pengen nih liat itunya kak Irwan.” Seru Anita sambil memegang
batang kemaluan Irwan diluar celana panjangnya.Karena
merasa mendapatkan angin segar dari perbincangan yang mulai menjurus ke
hubungan badan. Maka tak sungkan sungkan Irwan mulai meraba halus paha
Anita yang putih mulus itu. perlahan namun semakin berjalan menuju titik
temu nikmatnya.Antara bibir Irwan dan Anita saling berpangutan, mendesah, nafas yang memburu karena nafsu yang menjadi.Tak
kala desahan Anita semakin menjadi saat tangan kekar Irwan mulai
menyusup di balik celana dalam G-string yang dikenakan Anita. Mengorek…
mencari dimana gerangan daging lebih tersebut… setiap gesekan yang
dilakukan Irwan membuat Anita mendesah bagaikan setan kepanasan dengan
mulut yang engap engapan layaknya manusia yang kekurangan oksigen.Merasa
tak ingin disaingi kegesitannya. Anita pun segera melancarkan
serangannya. Membuka gesper yang melingkar pada pinggang Irwan dan
menurunkan retsleting celana serta langsung membuka seluruh kain yang
membalut bagian bawah Irwan.Dengan
posisi Anita berjongkok di bawah. Anita dengan bebasnya menikmati
batang kemaluan Irwan bertubi tubi, layaknya seorang anak kecil yang
sedang menemukan mainan barunya. Tak henti hentinya Anita mengulup
kepala serta batang kemaluan Irwan… naik turun keluar masuk mulutnya.Terasa
sekali ngilu kepala kemaluan Irwan saat Anita mengesikkan batang
kemaluannya pada sisi gigi rahangnya, kanan kiri dan terus bergantian.“Gila
nih cewek… kayaknya Anita lebih berpengalaman dibandingkan dengan
kakaknya Sarah… pintar sekali ia mempermainkan batang kemaluanku…
sungguh nikmat sekali, meski terkadang rasa ngilu bertubi datang namun
nikmatnya gak bisa di utarakan dengan kata kata.” Guyam Irwan dalam hati
sambil menikmati setiap jengkal batang kemaluaanya di hisap oleh Anita.Lalu tak ingin akan berakhir sampai disini… Irwan menarik tubuh Anita dan disuruhnya mengangkang tepat di atas mukanya.Dengan
gencar Irwan menyapu vagina Anita yang sama sama nikmatnya dengan
Sarah. Namun vagina Anita seakan menebarkan bau yang sungguh membuat
Irwan semakin gencar dan lahap menjilati liang kewanitaannya hingga
setiap cair yang keluar dari sela bibir kemaluannya yang montok itu, tak
dibiarkan sia sia oleh Irwan.Dibukanya
kedua belah bibir kemaluan Anita dengan jari telunjuk Irwan, kemudian
dengan leluasa lidah Irwan bermain… berputar putar… dan menekan nekan
menerobos liang kewanitaan Anita yang berwaran merah muda itu. sungguh
rasa dan sensasi yang berbeda.Merasa
mereka berdua hampir sama sama akan sampai, maka di turunkan tubuh
Anita yang semula mengangkang di kepalanya dan berjongkok tepat di atas
batang kemaluannya yang tegang menunjuk ke atas tepat dibawah bibir
vagina Anita berada.Hanya
dengan sedikit tekanan pada bibir vagina Anita. Batang kemaluan Irwan
berhasil menerobosnya tanpa harus bersusah payah seperti vagina milik
kakaknya Sarah.Sesaat ketika batang kemaluan Irwan telah tertancap penuh didalam vagina Anita.“Uuuuhhh… kak. Mmmmhhh… nikmatnya punya kakak yang besar ini.”“Sssshhhh….
mmmmhhh… pantas kak Sarah takut tinggalin kak Irwan sendiri di sini
dengan Anita. Ternyata kak Sarah tergila gila dengan punya kak Irwan
yang sungguh perkasa ini…” ujar Anita sambil mengoyangkan pinggulnya
maju mundur… berputar putar merangsang batang kemaluan Irwan yang
mengaduk liang kewanitaannya.“kalau
begini nikmatnya… Anita mau selama 1 bulan nonstop dient*t setiap hari
sama kak Irwan yang ganteng dan perkasa ini.” Goda Anita dengan bahasa
yang mulai berbicara kotor. Layaknya pelacur yang haus akan sodokan
sodokan kejantanan laki laki.Kenyataannya
ternyata Anita sudah tak perawan lagi seperti kakaknya Sarah saat
pertama kali Irwan menyetubuhinya siang tadi di dalam kantornya.“uuuhh… kak… uuuuhh… kak. Gendong Anita kedalam. Please…” pinta Anita sambil mencium puting susu Irwan yang berbulu itu.“Dengan
senang hati sayang… kak akan memberikan kepuasan yang kamu inginkan.
Asal kamu tak memberitahukan kepada kakak mu Sarah.” Sahut Irawan sambil
berdiri dengan mengendong Anita di pangkuannya tanpa melepaskan batang
kemaluannya keluar dari dalam vagina Anita.Setiap
gerakan langkah yang diambil oleh Irwan mengendong Anita menuju
kamarnya. Desahan dan erangan Anita semakin menjadi karena hentakan
hentakan yang diakibatkan oleh sodokan yang mementok hingga rahim Anita.Namun
sensasi yang begitu nikmatnya… begitu beringasnya Anita kala
bersenggama dengan Irwan, tak sungkan sungkan Anita mengigit pundak
Irwan hingga bertanda…Hingga
tiba pula didalam kamarnya… Irwan merebahkan tubuh Anita diatas ranjang
springbednya dan menekukkan salah satu kaki jenjang mulus Anita ke atas
dan yang satunya tetap di bawah. Dengan posisi ini batang kemaluan
Irwan dapat dengan leluasa menhujam keluar masuk vagina Anita tanpa
merasa terhalangi oleh bongkahan pantatnya yang bulat padat berisi itu.“plak… plak… plak…” suara yang muncul ketika hentakan yang di lakukan oleh Irwan menyodok vagina Anita bertubi tubi.“Kak… truuus… beri Anita kenikmata seperti kakak berikan buat kak Sarah…”“uuuhhh… kak. Nikmatnya. Uuuhhh….” erang Anita yang mengila sambil mencakar punggung Irwan.Irwan
tak memperdulikan Anita. Sekarang yang ada di pikirannya adalah
mengalahkan Anita di atas ranjang. Irwan ingin merasa selalu perkasa
diatas ranjang meski dengan wanita manapun, tentunya masuk kategori
seleranya.Seakan
Irwan tak memberi ruang istirahat untuk Anita sesaat. Irwan terus
menyodok batang kemaluannya tak henti henti… hingga Anita sendiri wanita
yang haus akan seks ini merasa heran atas keperkasaan yang ada dalam
diri Irwan.Dengan postur tubuh yang tegap kekar, tinggi, tampan, serta memiliki kedudukan yang tinggi disalah satu perusahaan swasta.Akhirnya
Anita pun terkapar tak berdaya mengimbangi kekuatan seksual Irwan yang
hingga saat ini masih terpacu menyetubuhinya tanpa merasa lelah
sedikitpun.“Kak…
Aaannita tidak tahan lagi… kak. Aaakkkhhh…. Anita sampai….” Erang Anita
panjang yang menyatakan ia akan telah mencapai puncak kenikmatannya
yang ke 3 semenjak pertama kali vaginanya di aduk aduk oleh tangan Irwan
yang kekar itu.Tak
memperdulikan keadaan Anita yang telah lemas ditindih tubuhnya… Irwan
tetap terus menhantam vagina Anita bertubu tubi… masuk keluar tak henti
hentinya…Namun
tak lama kemudian Irwan merasakan denyut denyut yang keras sekali pada
pangkal kemaluannya. Lalu Irwan pun mencabut batang kemaluannya dari
dalam liang vagina Anita dan sambil tetap mengocok kemaluaannya Irwan
membimbing batang kemaluaannya ke mulut Anita dan memasukkan
kemaluaannya hingga menumpahkan seluruh spermanya. Tak sedikitpun sperma
yang tersisa atau tertumpah keluar dari mulut Anita. Karena Irwan
menyuruh Anita untuk menikmati setiap tetes sperma yang keluar dari
kemaluannya. Kalau tidak maka Irwan tak’kan mengulanggi persetubuhan ini
lagi kepada Anita. Meski Irwan sendiri memiliki kelebihan dalam hal
seks yang lama dengan lawan jenisnya.Tak
terasa Irwan melirik jam yang masih melekat di lengan tangannya. Hampir
selama tiga jam persenggamahan mereka berlangsung. Kelelahan dan
keletihan baru terasa setelah ia merebahkan tubuhnya di samping Anita
yang tergulai lemas tampa sehelai benangpun.
Join Facebook dan Follow Twitter Kami
Judul : Cerita Dewasa : Sekretaris Haus Sex
Deskripsi : Artikel ini menginformasikan tentang Cerita Dewasa : Sekretaris Haus Sex secara lengkap dan detail.