Kisah
nyata ini bermula ketika aku diajak oleh temanku Sakti (nama samaran)
untuk main kerumahnya. Sakti adalah teman sebangku di sekolah.
kemana-mana kami selalu berdua. aku Gugun (nama samaran), siswa kelas
dua sekolah menengah atas. aku dan Sakti bersahabat baik.
siang ini Sakti mengajakku bolos kerumahnya. karena alasan pelajaran
biologi yang menjemukan.
"cabut kerumah gue yuk Gun!"
"ngapain dirumah lo?" tanyaku.
"ngapain kek. main PS kek lo. makan kek. terserah lo deh"
"nah, lo sendiri ngapain?" tanyaku lagi.
"gue mau kerumah Ani. rumahnya lagi sepi"
"gue sendirian donk dirumah lo?"
"ya gak apa-apa. mau nggak?"
"ayo deh. daripada ketemu pelajaran biologi. mending dirumah lo"
kami pun berangkat kerumah Sakti. sesampainya disana, Sakti langsung
memacu sepeda motornya menuju rumah Ani. gadis cantik keturunan jawa
yang sedang ia dekati. rumah Sakti sepi. hanya Yuyun (nama samaran)
seorang pembantu rumah tangga yang bekerja dirumah Sakti. ibunya Sakti
kerja dari pagi sampai malam. ayahnya bertugas diluar kota. Sakti yang
anak tunggal menjadi anak kesayangan.
aku hanya duduk di depan tv, menyalakan PS. sesekali ke dapur membuat
minum dan memasak mie instan. Yuyun diruang atas sedang sibuk menyetrika
pakaian. aku bosan, mulai ku periksa isi laci lemari Sakti berharap
menemukan sesuatu yang menarik. laci satu tak ada apa-apa. laci dua tak
menarik. laci tiga, sebuah plastik hitam. apa ini? kubuka. dan isinya
lusinan video porno milik Sakti. ini sungguh menarik dan membuatku
penasaran.
satu video kunyalakan. sebelumnya kututup pintu kamar Sakti, kurapatkan
gordyn sehingga menutupi seluruh jendela. ah, video porno versi jepang.
aku sangat menyukainya. wanita berkulit putih serta mulus. desahan yang
membuat libido meningkat. dan wajah pemerannya yang agak polos. alasan
itulah kenapa aku sangat manyukai video porno jepang. tiga film telah
kutonton. dan hasratku memuncak. tak ada pelampiasan. penisku
mengencang. sudahlah, nanti malam saja aku kerumah Dina (nama samaran)
pacarku.
perutku kembali diserang lapar. jam tangan menunjukkan pukul empat sore.
dan Sakti belum pulang. aku menuju dapur, berniat membuat roti lapis
coklat. langkahku terhenti ketika kulihat Yuyun, dengan posisi
membungkuk sedang membereskan pakaian yang telah ia setrika. lapar di
perutku hilang. kini hasrat bercintaku yang kelaparan. aku naik ke
lantai atas, menghampiri Yuyun.
"eh, mas Gugun" Yuyun sadar akan kehadiranku.
"lagi ngapain Yun? sibuk banget nih keliatannya" tanyaku.
"ini mas, setrikaan lagi banyak banget. musim hujan, banyak yang belum kering" jawabnya dengan logat jawa agak kental.
"oh. gue bete dikamar sendirian. boleh ya gue disini?"
"lho? mas Sakti-nya kemana toh?"
"Sakti lagi kerumah temennya. udah dari tadi belum balik-balik"
aku merebahkan tubuh disamping Yuyun yang masih sibuk menyetrika
pakaian. gadis jawa bertubuh pendek ini sedikit seksi. kulit yang kuning
langsat serta bulu-bulu halus di tangannya membuatku makin bernafsu
dengannya. kulihat bra berwarna hitam dari sela-sela lubang tangan
kaosnya. hasratku menidurinya makin tinggi.
"boleh kan gue tiduran disini Yun?"
"emmmm.. kenapa ndak dikamar aja mas? disini kan Yun lagi nyetrika"
"dikamar nggak ada temen ngobrol Yun. bete sendirian"
tanganku mulai nakal menggelitik lengannya. Yuyun menampik dengan halus.
gadis jawa ini membuatku nafsu. umurnya mungkin sekitar 19 atau 20
tahun-an. tentunya lebih tua dariku. tangan nakalku kembali bermain.
kali ini kuusap-usap pahanya. ia kembali menampik.
"mas Gugun, ndak boleh begitu mas" tolaknya.
"hehehehehehehehe"
tolakan dari Yuyun makin membuat tanganku nakal. kali ini mulai berani
kusentuh payudaranya. dan ia kembali menolak serta menampik tanganku.
aku terdiam beberapa saat. Yuyun pun diam. lalu tanganku kembali bermain
di payudaranya. agak kecil namun kencang dan padat. Yuyun menampar
tanganku.
"mas Gugun jangan kurang ajar ya! aku ini wanita baik-ba.."
tak sempat ia meneruskan kalimatnya, lansung kupeluk dan kuciumi
bibirnya. ia berusaha melepaskan pelukanku. makin berusaha melepaskan,
makin erat ku memeluknya. dan makin ganas kuciumi bibirnya. ia sedikit
meronta, namun ku dekap erat tangannya. ku gigit pelan bibirnya. ku
tarik lidahnya. kumainkan irama ciuman dengannya. kali ini gerakan
merontanya lebih santai. ciumanku disambut olehnya. bibirku pun dibalas
gigit. lidaku dibalas tarik dan kami berciuman.
sambil berciuman, tangan kananku menggerayangi payudaranya. sedikit
kuremas-remas. tangan kiriku meremas pantatnya. sesekali kutampar-tampar
pantatnya. Yuyun terlihat menikmati. matanya terpejam dan masih
membalas ciumanku. kali ini dengan liar. libidonya mungkin meninggi saat
kuremas payudaranya. kujilati leher dan sekitar telinganya. Yuyun
mendesah. kujilati daun telinganya. desahannya makin keras. tanganku
berpindah menuju daerah sensitifnya. vagina. ku gesek-gesek jariku ke
vaginanya. ia bergetar. ia medesah. ia kenikmatan.
"mas, dikamarku aja ngelakuinnya yuk!" ajak Yuyun.
aku pun mengangguk. kamar belakang dekat dapur adalah kamar Yuyun. hujan
turun lebat sore ini. aku makin bernafsu. Sakti tak mungkin pulang saat
hujan lebat begini. ibunya pun nggak bakal sampai dirumah jam segini.
situasi aman. situasi makin mendukung saat hujan turun. membuat
bercintaku dengan Yuyun makin indah.
kamar dengan ukuran 4x3 m ini sungguh rapi. Yuyun merebahkan tubuhnya
diranjang. membuka semua pakaiannya, hingga telanjang bulat. astaga
kulit putihnya sungguh indah. bulu-bulu halus disekitar vaginanya
memberi kesan eksotis. aku makin keranjingan. kubuka semua pakaianku.
langsung ku hantam vaginanya. kujilat klitorisnya. ia mendesah.
"aahh.. aahh.." desahan Yuyun.
makin semangat kujilati vaginanya. sambil kupilin-pilin puting
payudaranya yang mulai mengeras. puting yang masih merah dan payudara
yang tidak terlalu besar. pantatnya padat. pinggulnya bernilai 7. ah,
pembantu yang bagus pikirku. makin garang kujilat vaginanya. terus
kujilat sampai pada akhirnya..
"aah.. mas Guguuunn.. aaahhh.. aku keluar mas..."
ia klimaks.
kali ini ia kutuntun untuk menghisap batang penisku yang sedari tadi
telah tegak berdiri. dibenamkan dalam-dalam penisku ke mulutnya. dengan
gerakan maju mundur. kepala penisku sesekali digigit-gigit. ah, sungguh
nikmat. testikel-ku disedotnya. ah, makin nikmat. cukup lama menggarap
panisku dimulutnya. kali ini penisku siap memasuki lubang kenikmatan.
Yuyun sudah pasang posisi mengangkang diranjang. membuka lebar-lebar
pahanya. terlihat jelas vagina dengan bulu-bulu halus yang menggoda.
penisku siap meluncur. ku arahkan batang penisku ke lubang vaginanya.
sebelum kumasukkan terlebih dulu ku gesek-gesek kepala penisku dimulut
vaginanya. Yuyun hanya mendesah kecil. penisku langsung masuk melesat
kedalam vaginanya. cukup sulit dan perlu tenaga ekstra. vaginanya
sungguh rapat. Yuyun merintih, agak kesakitan. penisku tak menyerah,
berusaha masuk kedalam. makin kuat kutekan. makin kuat kutekan. hingga
penisku masuk. dan terbenam dalam vaginanya.
"aaahhh.." ia sedikit berteriak.
kumainkan penisku dalam vaginanya. ku goyang pinggulku. dengan gerakan
maju mundur. masuk keluar. dengan perlahan-lahan. Yuyun memejamkan
matanya, sedikit meringis kesakitan. dan darah segar membasahi penisku.
astaga, ia masih perawan. kembali ku goyangkan pinggulku. masih dengan
gerakan maju mundur seirama dengan liukkan tubuh Yuyun yang sedikit
menggelinjang. merintih dan mendesah. aku makin kuat. aku makin liar
menghantam vagina Yuyun. seiring teriakannya yang keluar dari mulutnya.
petir pun menyambar-nyambar. hujan diluar makin lebat. membuatku makin
bernafsu menggerayangi tubuh Yuyun. sambil penisku bermain di dalam
vaginanya, tanganku aktif meraba-raba payudaranya. meremas dan
memilin-milin putingnya. mata Yuyun masih saja terpejam. sesekali ia
mengernyitkan alisnya. menggigit bibirnya. dan mendesah.
"aahh..aahh..aaahhh" desahan Yuyun mengisi ruangan.
terus kulancarkan serangan penisku ke vaginanya. gerakan maju mundur
pinggulku makin buas. makin liar dan makin kuat. makin deras juga
liukkan tubuh Yuyun yang merasakan kenikmatan. aku pun makin
menikmatinya, menikmati vagina Yuyun. penisku dimanjakan oleh vagina
seorang perawan. rapat. menjepit dan kesat. kali ini Yuyun makin liar.
ia mencabut penisku dari vaginanya, kemudian mengulum penisku dengan
ganas di mulutnya. mataku mengerjap merasakan nikmat. lalu ia kembali
menuntun penisku untuk kembali masuk kedalam vaginanya.
aku pun tak mau kalah ganas. makin kupercepat goyangan pinggulku. makin
cepat dan deras hantaman penisku didalam vaginanya. gerakan tubuh Yuyun
makin tak terkontrol. ia makin menggelinjang. desahannya makin kuat. aku
hampir klimaks.
"aahhh..ma..ma..mas Gugun. aku mau ke..keluar.." katanya terbata-bata.
"aku juga Yun"
aku hampir klimaks. penisku mengejang. vagina Yuyun bergetar. kucabut
penisku, kusemprotkan cairan maniku di atas payudaranya. kental. basah
dan banyak. Yuyun menggelinjang diatas ranjang. vaginanya basah oleh
cairan yang keluar dari dalam vaginanya. tubuhnya lemas. begitu pula
tubuhku. payudaranya dipenuhi cairan maniku. bulu-bulu halus disekitar
vaginanya memberik keindahan pada tubuh gadis jawa ini.
"aahh, mas Gugun"
"haah..haah.." aku masih terengah-engah.
"tadi itu enak sekali mas" ucapnya singkat, kemudian memejamkan mata.
"aku juga enak Yun" seraya kuciumi keningnya.
dan kami pun tertidur pulas dengan badan tanpa busana.
Join Facebook dan Follow Twitter Kami
Judul : Cerita Dewasa : Wow, Ternyata Pembantuku Masih Perawan
Deskripsi : Artikel ini menginformasikan tentang Cerita Dewasa : Wow, Ternyata Pembantuku Masih Perawan secara lengkap dan detail.